Thursday, December 16, 2010
Pilih setiap hari berpahala atau setiap saat berdosa?
" Janganlah seorang lelaki berdua-duan dengan seorang perempuan yang bukan mahramnya. Dan janganlah seorang wanita keluar dengan seorang lelaki kecuali ditemani mahramnya." (Bukhari Muslim)
Pertanyaannya, apakah berkasih itu tidak berdua-duaan? ada sebuah hadis yang sangat layak untuk dibaca:
" Sungguh, jika kepada salah seorang daripada kamu ditusuk dengan jarum besi yang menyala, itu masih lebih baik daripada kamu menyentuh perempuan yang tidak halal bagimu."
Pertanyaan sekali lagi, apakah dalam berkasih tidak ada saling menyentuh? Alangkah indahnya bila kita dapat mengisi hari-hari dengan pahala. Memperbaiki diri dengan amalan sunah nabi. Kita masih muda, masih kuat dan masih penuh dengan semangat.
Dan alangkah menyesalnya jika di masa muda, kita sudah mengumpul banyak dosa. sedikit demi sedikit, hingga lambat laun jadi bukit. Kita berlindung pada Allah.
Pilih Belajar atau Jadi Mangsa Cinta?
Tuesday, December 14, 2010
~ FORGIVENESS~

Kisah seorang cikgu tadika

Murid-murid : Nampak cikgu.
Guru tadika : Pen ada kan?
Murid-murid : Ada cikgu.

Murid-murid : Tak nampak cikgu.
Guru tadika : Pen ada tak?
Murid-murid : Tak ada cikgu.
Guru tadika : Anak-anak nampak Tuhan tak?
Murid-murid : Tak nampak cikgu.
Guru tadika : Tuhan ada tak?
Murid-murid : Tak ada cikgu.
Guru tadika : Boleh, mari ke depan.
Amin : Kawan-kawan nampak cikgu tak?
Murid-murid : Nampak.
Amin : Cikgu ada kan?
Murid-murid : Ada.
Amin : Kawan-kawan nampak otak cikgu tak?
Murid-murid : Tak nampak.
Amin: Cikgu ada otak tak?
Murid-murid : Tak ada.

hey!! i`m single..

It's modesty, and not an ad to hail,
Woo me not because you will surely fail,
You really really think I am that frail?
You're not a hammer and I'm not a nail,
I don't want a boyfriend, he's such an ail,
I would prefer to be stuck in a jail,
But I'm free of you and your fairytale,
If you want me then be the alpha male,
Don't hide in your shell like a slimy snail,
Be my husband, by Allah we stand still.
Sunday, December 12, 2010
SENYUM :)


Friday, December 10, 2010
KENYATAAN HIDUP DISEBALIK PERMAINAN
Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada .Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti.
Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!".
Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya.
Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.
"Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya.
Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu.
Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan ketika. "Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain.
" "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu...
""Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.
"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"
Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain.
Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain.
Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, hingga anda tidak sadar.
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka...
Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh kita... ""Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya murid- murid. "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain.
Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan -lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar". "Kalau begitu, kita Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat.
Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik takala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...